Melalui karya seni berjudul 'Air Mata Dali', Garin menyimbolkan sosok seniman surealisme Salvador Dali. Bukan realis, namun Dali digambarkannya bersama patung berbahan resin berskala agung bersama mata kanan tertancap sesuatu. Di bawahnya terdapat visual suatu film pendek buatan Garin.
Ditemui di sela-sela pembukaan Mandiri ART|JOG|9 di Djogja National Museum (JNM), Garin menceritakan bahwa beliau amat menggemari sosok Dali. "Di masanya, Dali amat sangat ternama bersama film bergenre surealisme. Yang Merupakan sosok seniman, ia sudah jadi perupa yg dikenal seluruhnya dunia," menurutnya pada DetikHOT.
Dikarenakan argumen tersebut, di awal mencari ilmu menciptakan film Garin menuntut ilmu mengenai surealisme. "Saya pun mencari ilmu film seperti gaya-gaya Dali. Surealisme gitu, & sutradara di zaman tersebut tentu berkiblat terhadap Salvador Dali," lanjut dirinya lagi.
Simak : Selamat! Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak Capai Penghargaan Liberaturpreis Jerman
Bagi Garin, pelukis Dali membuatnya teringat kepada jiwa pemberontakan. Dali lahir terhadap 11 Mei 1904 di Spanyol, sejak mungil sudah jalankan pemberontakan kepada ayahnya, akademi seni rupa tempatnya menuntut ilmu, bahkan pada arus perkembangan seni rupa. Dali terobsesi pada tehnologi, khususnya film.
Karya-karyanya tidak sedikit tentang bersama obyek technologi seperti camera, arloji, hingga telpon. "Yang paling aku sukai yaitu karya berjudul Persistance Memory (1931), suatu lukisan jam yg kelihatan meleleh seperti seolah-olah dunia yaitu ketika yg fana," pungkas sutradara film 'Soegija' ini.
Karya seni Garin Nugroho bisa ditemui di lantai Jogjakarta National Museum. Tertarik melihatnya? Mandiri ART|JOG|9 masihlah sanggup dikunjungi sampai 27 Juni akan datang!
Post a Comment