Agen Judi Online

From our Blog

Showing posts with label berita perfilman dunia. Show all posts
Showing posts with label berita perfilman dunia. Show all posts

Thursday, April 28, 2016

The Jungle Book Di Pekan Ke 2 Tetap Pimpin Tangga Box Office Amerika

 Akhir pekan lalu, bioskop Amerika Serikat dan Kanada menjadi 'medan pertempuran' bagi dua film berlandaskan cerita fantasi terkenal. Akan tetapi, The Jungle Book-lah yang akhirnya berhasil bertahan di puncak box office di pekannya yang kedua berturut-turut. Sementara The Huntsman: Winter's War, sekuel Snow White and the Huntsman (2012), harus puas berada di posisi kedua.
The Jungle Book pada akhir pekan lalu berhasil meraih pendapatan sebesar 61,5 juta dolar AS. Angka ini hanya turun 40 persen dari pendapatan di pekan sebelumnya, yang merupakan pertanda cukup baik terhadap performa film ini di box office ke depannya.
Sejauh ini, film gabungan live action dan animasi CGI persembahan Disney ini telah mengumpulkan total 192,2 juta dolar AS, sehingga diproyeksikan film ini tak akan kesulitan untuk menembus angka hingga 250 juta dolar AS dalam beberapa pekan mendatang. Satu yang pasti, film ini telah melampaui biaya produksinya yang berjumlah 175 juta dolar AS.
Sementara The Huntsman: Winter's War, yang dibintangi nama-nama tenar, seperti Chris Hemsworth, Charlize Theron, Emily Blunt, dan Jessica Chastain, harus tertahan di posisi dua dengan raihan hanya 19,4 juta dolar AS di pekan pertamanya. Angka ini terbilang rendah jika dibandingkan film Snow White and the Huntsman yang berhasil raih 56,2 juta dolar di pekan pertamanya. Tak hanya akan kesulitan untuk menyamai total pendapatan pendahulunya yang mencapai 155 juta dolar AS, kemungkinan besar film ini juga akan tertatih untuk bisa mencapai angka 100 juta dolar AS.
Selain The Huntsman: Winter's War, pekan lalu hanya ada satu film lain yang berhasil menembus 10 besar, yaitu film komedi Meksiko-AS, Compadres. Duduk di posisi sembilan, film ini berhasil mengumpulkan 1,3 juta dolar AS. Jumlah ini terbilang aman untuk film yang ditayangkan hanya di 368 layar, dan masih berpotensi untuk mengembalikan modalnya yang berjumlah sekitar 3 juta dolar AS dalam beberapa pekan mendatang.
Yang juga menjadi catatan menarik adalah performa film animasi Disney, Zootopia yang belum mau keluar dari lima besar bahkan di pekannya yang kedelapan. Pekan lalu, film ini duduk di posisi empat—naik satu peringkat dari pekan sebelumnya—dengan meraih 6,5 juta dolar AS. Sejauh ini, Zootopia telah mengumpulkan total pendapatan 316,4 juta dolar AS, dan telah resmi masuk posisi 10 film animasi terlaris sepanjang masa di AS dan Kanada.
Berikut adalah daftar 10 besar box office Amerika Serikat dan Kanada di akhir pekan 22 s.d 24 April 2016, menurut data dari Box Office Mojo.
Sumber:Muvila

Wednesday, April 27, 2016

Gal Gadot Wanita Penyebab Batman V Superman Di Baikot Di Lebanon

 Film Batman v Superman: Dawn of Justice terancam tidak akan diputar di Lebanon. Soalnya, gerakan Boycott Divestment and Sanctions (BDS) Lebanon mengirimkan surat kepada pemerintah agar film itu tidak diputar, karena dibintangi oleh Gal Gadot, yang adalah warga negara Israel. Surat itu ditujukan kepada kantor boikot Israel di Lebanese Economic Ministry.
Seperti dikutip Jerusalem Post, surat itu dikirim untuk menginformasikan bahwa filmBatman v Superman dibintangi oleh aktris Israel. Perwakilan BDS Lebanon sekaligus penulis surat tersebut, Dr Abdel Malik Sukria, memaparkan tentang partisipasi Gal Gadot yang membantu IDF (Israel Defense Forces), sebuah gerakan pembela Israel yang menyediakan ribuan angkatan bersenjata.
"Aktris ini mengabdi pada IDF dan ia dinobatkan sebagai ratu kecantikan (Miss Israel) Israel. Ia (Gal Gadot) juga mengungkapkan dukungannya kepada IDF kala perang terakhir Gaza," tulis Dr Abdel.
BDS pun mendesak pemerintah Lebanon untuk memberikan pertimbangan serius mengenai hal ini. Dalam suratnya, BDS menutup dengan sebuah ajakan untuk terus mendukung boikot Israel. 
Gal Gadot memang tercatat sebagai pendukung IDF. Ia pernah mengatakan bahwa pelatihan militer yang pernah diterimanya sangat bermanfaat bagi kariernya di Hollywood. Pemeran Wonder Woman dalam Batman v Superman ini juga secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Israel melalui akun Facebook-nya di tahun 2004.
Ajakan untuk boikot BDS ini dinilai terlambat, karena Batman v Superman bukanlah film Hollywood pertama yang dibintangi sang aktris. Sebelumnya, Gadot telah membintangi tiga Fast and Furious yang membuat namanya dikenal luas oleh publik internasional. 
Sumber:Muvila

Tuesday, April 26, 2016

Jin Goo & Kim Ji Won 'GooWon Couple' Pastikan Main di Running Man

 Kepopuleran Descendants of The Sun memang sungguh luar biasa. Nggak heran banyak pemirsa yang berharap para bintang drama KBS ini bisa muncul di banyak acara, termasuk Running Man.
Nama Song Joong Ki tentu saja yang paling diinginkan untuk tampil dalam variety show yang juga pernah dibintanginya itu. Meski belum bisa mendatangkan pemeran Kapten Yoo Si Jin itu, tim Running Man sukses menggandeng Jin Goo dan Kim Ji Won loh.
Seorang narasumber mengungkapkan kalau Kim Ji Won dan Jin Goo sudah melakukan syuting. David McInnis yang memerankan tokoh antagonis Agus juga bakal ikut serta.
Dilansir Kpop Herald, episode Running Man yang dibintangi para aktor Descendants of The Sun bakal tayang 1 Mei mendatang. Bisa dipastikan deh banyak pemirsa yang bakal menantikannya.
Kalau masih ingat, Lee Kwang Soo yang merupakan member tetap Running Man juga sempat menjadi cameo dalam Descendants of The Sun. Memerankan seorang pemilik game, model-aktor yang menyebut dirinya sebagai Asia's Prince itu muncul di episode pertama bersama Song Joong Ki dan Jin Goo.
Dalam preview episode mendatang Running Man, bisa dilihat SBS sudah menampilkan cuplikan adegan Sersan Seo Dae Young dan Letnan Yoon Myung Joo. Apa kamu juga nggak sabar untuk menonton episode ini?
Sumber:KapanLagi

Monday, April 25, 2016

FTV When You Wish Upon a Sakura Tayang Perdana Pekan Ini

 Wajah aktris Indonesia Chelsea Islan kini tak hanya akan menghiasi layar bioskop dan televisi Indonesia. Beberapa bulan lalu diketahui bahwa Chelsea akan membintangi film televisi (FTV) kerja sama Jepang-Indonesia, yang memasangkannya dengan aktor Jepang, Shu Watanabe, sebagai pemeran utamanya. Kini, FTV berjudulWhen You Wish Upon a Sakura (Sakura ni Negai o) tersebut siap ditayangkan pada pekan ini dalam dua bagian.
Berdasarkan sinopsis resminya, When You Wish Upon a Sakura diawali dengan perkenalan seorang mahasiswi Indonesia bernama Ellie (Chelsea) dengan jurnalis Jepang bernama Ryo (Watanabe) melalui media sosial, yang berujung pada pertemuan keduanya di Tokyo. Dengan banyaknya kesamaan yang dimiliki, keduanya mulai saling jatuh cinta. Akan tetapi, batasan budaya, bahasa, serta jarak di antara mereka masih menghalangi cinta mereka. Apalagi setelah Ellie kembali ke Indonesia, ia sudah ditetapkan untuk menikah dengan orang lain.
When You Wish Upon a Sakura adalah hasil kerja sama produksi Fuji TV dari Jepang dengan DNA Creative Production dari Indonesia. FTV ini sendiri menandai kerja sama kedua Fuji TV dengan DNA, setelah sebelumnya memproduksi FTV berjudul Aishiteru,yang ditayangkan di Kompas TV tahun 2013. Film yang dibintangi Prisia Nasution dan Keisuke Minami tersebut diproduksi dalam rangka merayakan 55 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang.
Serupa dengan Aishiteru, When You Wish Upon a Sakura juga melibatkan tenaga kreatif Jepang dan Indonesia di hampir semua lini produksinya. Ini bisa dilihat dari posisi sutradara yang dijabat oleh Gaku Narita dan Eddy Pras, skenarionya digarap Takako Yamazaki dan Bebi Hasibuan, serta ada Satoshi Kubota dan Rina Novita di posisi produser.
Untuk Chelsea, When You Wish Upon a Sakura terhitung sebagai proyek internasional pertamanya. Sebelumnya ia dikenal membintangi film-film Indonesia laris, seperti Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar dan Di Balik 98, serta menjadi bintang tetap serial TV komediTetangga Masa Gitu. Hal yang sama juga berlaku bagi Watanabe, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai pemeran serial TV laga Kamen Rider OOO, dan tahun lalu bergabung di film adaptasi komik terkenal, Attack on Titan.
Kedua bagian When You Wish Upon a Sakura akan tayang perdana di saluran berlangganan WakuWaku Japan dua malam berturut-turut, pada 25 dan 26 April pukul 21.00 WIB, sementara jadwal penayangan di Fuji TV Jepang akan ditentukan kemudian.
Sumber:Muvila

Spider-Man Akan Duet Bareng Iron-Man,Di sekuel Terbaru-Nya

Produser film sekuel terbaru Spider-Man: Homecoming, resmi memberikan konfirmasi bahwa akan menggaet sosok Iron Man. Rumor ini terjawab dengan ditandatanganinya kontrak perjanjian oleh Robert Downey, tokoh pemeran Iron Man.

Selain itu, dalam film tersebut akan dibintangi oleh aktor Inggris, Tom Holland. Holland disebut sebagai bintang papan atas yang prestasinya diklaim mampu mengalahkan popularitas Andrew Garfield dan Tobey Maguire.

Dia ditunjuk untuk berperan sebagai Spider-Man dan akan memamerkan kemampuan aktingnya bersama Marisa Tomei, Tony Revolori, Laura Harrier serta Zendaya.

Bahkan bergabungnya Iron Man dalam film terbaru Spider-man ini digadang sejumlah pihak sebagai aksi balas budi antar partisipasi kedua jagoan tersebut.

Soal kehadirannya di layar bioskop, film unggulan ini iprediksi akan rilis pada Juli 2017 mendatang.

Sumber:MonitorDay

Tuesday, April 19, 2016

Film The Jungle Book Meraih Puncak Box Office

 Film The Jungle Book langsung melejit ke puncak box office dan mampu menembus pendapatan tertinggi sebesar US$ 103,5 juta, pada pekan perdana penayangannya di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Film besutan Disney ini, menjadi film ketiga selama 2016 yang mampu mencetak pendapatan lebih dari US$ 100 juta.
Tidak hanya itu, The Jungle Book juga menjadi film kedua yang mampu mencetak pendapatan tinggi tayang perdana pada April, dibelakang Furious 7 yang mencetak pendapatan US$ 147,2 juta.
Film ini mampu menembus pendapatan total sebesar US$ 300 juta di kawasan Amerika Serikat dan Kanada. Terlebih, film tersebut mendapatkan penilaian posistif dari Rotten Tomatoes yang memberikan rating 95 persen, sedangkan CinemaScore memberikan 'A'.
Secara internasional, film tersebut menambah jangkauan penayangannya di 49 negara dan menghasilkan tambahan pendapatan sebesar US$ 136,1 juta. Penyumbang terbesar pendapatan di internasional adalah Tiongkok yang mencatakan US$ 50,3 juta dan disusul India US$ 20,1 juta. Hingga saat ini, film tersebut telah mencetak pendapatan total di seluruh dunia mencapai US$ 290,9 juta.
Peringkat kedua ditempati oleh film baru berjudul Barbershop: The Next Cut yang mencetak US$ 20,2 juta. Film bergenre komedi dan dibintangi oleh Ice Cube tersebut merupakan sekuel ketiga dari film Barbershop yang tayang pada 12 tahun lalu. Film tersebut mendpatkan penilaian penilaian 'A-' dari CinemaScore dan mendapatkan rating 92%.
Sementara itu, peringkat ketiga ditempati oleh The Boss yang mencetak US$ 10,1 juta dan hingga saat ini telah mengumpulkanl tota pendapatan sebesar US$ 40,3 juta. Disusul Batman v Superman: Dawn of Justice yang menempati peringkat keempat box office dengan mencetak pendapatan sebesar US$ 9 juta. Dengan tambahan angka tersebut, Batman v Superman telah mendulang pendapatan total mencapai US$ 311,3 juta. Sedangkan peringkat kelima besar box office ditutup oleh Zootopia yang mendapatkan US$ 8,2 juta pada pekan lalu.
Berikut daftar 10 besar box office seperti dilansir laman Boxofficemojo.
1. The Jungle Book (2016) US$ 103,5 juta
2. Barbershop: The Next Cut US$ 20,2 juta
3. The Boss US$ 10,1 juta
4. Batman v Superman: Dawn of Justice US$ 9 juta
5. Zootopia US$ 8,2 juta
6. Criminal (2016) US$ 5,8 juta
7. My Big Fat Greek Wedding 2 US$ 3,2 juta
8. Miracles from Heaven US$ 1,9 juta
9. God's Not Dead 2 US$ 1,7 juta
10. Eye in the Sky US$ 1,6 juta

Sumber:BeritaSatu

Saturday, April 16, 2016

Star Trek Beyond

 
Banyak film Hollywood yang berlomba-lomba untuk membuat penonton terkesan dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Film laga Star Trek Beyond salah satunya. Seperti diwartakan Indie Wire, sekitar 20 menit adegan laga dalam film arahan Justin Lin (Fast & Furious 6) itu akan disajikan dalam tiga layar besar rancangan baru perusahaan digital Barco.
"Star Trek Beyond arahan Justin Lin ini adalah petualangan epik, benar-benar lebih besar daripada kehidupan," ungkap produser sekaligus kreator Star Trek, J.J. Abrams. Karena itu, penggunaan tiga layar besar yang dinamai Escape ini dinilai tepat untuk memberikan pengalaman yang besar pula bagi penontonnya.
"Kami bekerja sama dengan Barco untuk menyediakan sebuah layar sangat lebar dan besar yang memberikan pengalaman mendalam bagi penonton menggunakan format Escape Barco mereka yang unik," kata sutradara Star Wars: The Force Awakens ini.
"Format premium ini secara dramatis akan memperluas pandangan ketika melihat pesawat, memberikan filmmaker sebuah alat inovasi baru yang akan mengantarkan kisahnya dan penontonnya memasuki pengalaman baru di bioskop," lanjutnya.
Dengan tiga proyektor dan dua tambahan layar ini, membuat para pembuat film bisa bermain-main di atas kanvas yang lebih besar dan mengeksplorasi adegan dengan berbagai sudut pandang. Walaupun nanti ditayangkan pada tiga layar, tapi Escape tidak akan membuat mata penonton bingung. Ia bisa mengajak penonton menonton film tersebut dari berbagai sudut pandang.
Selain memberikan pengalaman baru bagi penonton, penggunaan tiga layar besar itu juga ditujukan untuk meningkatkan pendapatan box office sekaligus bersaing dengan Dolby Visi dan proyeksi laser IMAX.
Film Star Trek Beyond ini akan kembali dibintangi oleh Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana, Karl Urban, Simon Pegg, Anton Yelchin, dan John Cho. Lalu ditambah dengan penampilan Idris Elba (Beasts of No Nation), Sofia Boutella (Kingsman: The Secret Service) dan Joe Taslim (The Raid, Fast & Furious 6). Film yang skenarionya digarap oleh Simon Pegg dan Doug Jung ini akan rilis di bioskop Amerika mulai 22 Juli 2016. 
Sumber:Muvila

Marvel Isyaratkan Undur Inhumans, Karena Jadwal Padat

Bulan ini, Captain America: Civil War akan membuka Marvel Cinematic Universe (MCU) fase 3. Dalam daftar film-film MCU fase 3 ini, ada film Inhumans yang ditargetkan rilis tahun 2019. Akan tetapi, Kevin Feige, pimpinan Marvel Studios, belum lama ini mengisyaratkan bahwa Inhumans akan diundur.
Seperti dikutip Entertainment Weekly, Kevin Feige berencana mengundur tanggal rilisInhumans, karena banyaknya jadwal perilisan film yang harus dipenuhi sebelumInhumans. "Semenjak pengumuman awal Marvel Cinematic Universe fase 3 tahun 2014, kami menambah Spider-Man, selain itu kami juga menambah Ant-Man and The Waspyang menjadi kelanjutan cerita untuk kita," ujar Kevin.
Karena Marvel menjadi perusahaan di bawah naungan Disney, hal ini membuat Feige juga mempertimbangkan jadwal rilisan film-film Disney agar tidak terjadi tabrakan. Dalam hal ini, film Indiana Jones terbaru akan dirilis hampir bersamaan dengan Inhumans, sehingga Kevin mengubah jadwal rilis Inhumans.
Seberapa jauh mundurnya jadwal rilis Inhumans? Kevin belum bisa menjanjikan apa-apa. "Saya pikir akan mengatur ulang dari jadwal yang sudah ditetapkan. Seberapa jauh akan diatur ulang, saya belum dapat memastikannya," jelas Kevin, seperti dikutip Collider.
Inhumans mengisahkan tentang keluarga atau ras manusia yang memiliki kekuatan super. Asal kekuatan dari tiap karakter berbeda-beda. Mereka dikisahkan berada di bawah pimpinan Raja Black Bolt. Komik Inhumans yang dirilis pertama kali pada tahun 1965 dibuat oleh Jack Kirby dan Sten Lee. Sedangkan adaptasi skenario untuk filmnya ditulis Joe Robert Cole, yang juga penulis skenario Black Panther.
Dilansir dari Entertainment Weekly, Kevin juga mengatakan, Inhumans serupa denganGuardians f The Galaxy. "Dengan kata lain, keseruan dalam Inhumans sudah terlihat dari film lain. Akan tetapi kami memiliki cerita drama sosial yang belum pernah benar-benar kami angkat sebelumnya," kata Kevin.
Sumber:Muvila

Ingin Jadi Cantik,Malah Seperti Boneka Hantu

 Satu fakta yang tak bisa dielakkan oleh Korea Selatan adalah negeri K-pop tersebut dijuluki sebagai ibukotanya operasi plastik di dunia. Bagaimana tidak. Di sana, tercatat 980 ribu operasi plastik terjadi pada tahun 2014. 
Ini artinya, dari 1.000 orang di Korea Selatan, ada 20 prosedur operasi plastik yang dilakukan mereka. Angka ini lebih banyak dari Amerika Serikat, yang memiliki 13 prosedur operasi plastik dari 1.000 orang. Tingginya angka prosedur operasi plastik di negeri asalDescendants of the Sun ini terjadi sejak tahun 2009. 
Saking populernya operasi plastik di Korea Selatan, masyarakat urbannya sudah memandang hal tersebut sebagai kelaziman, bahkan tak mengherankan jika terinternalisasi menjadi budaya. Nah, film pendek Human Form ini memotret kelaziman itu, sekaligus juga mengkritisi, lewat ceritanya yang memiliki campuran nuansa horor dan fiksi ilmiah. 
Alkisah, Inhyung sedari kecil sudah mengagumi bentuk wajah yang ideal dan cantik, menurut versinya. Maka, ketika remaja, dia sudah tak bisa lagi menahan hasratnya untuk merombak habis-habisan wajahnya agar serupa dengan bentuk wajah cantik versi idealnya. Namun, tentu saja biayanya tidak sedikit. Dirundung putus asa, ia akhirnya melakukan jalan pintas.
Human Form disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Doyeon Noh. Film ini sudah diputar di berbagai festival film internasional, seperti Palm Springs International Shortfest (2014), Buchon International Fantastic Film Festival (2014), Korean Competition di Asiana International Short Film Festival (2014), Reel Shorts Film Festival (2015), Asia International Competition di Short Shorts Film Festival (2015), Section Shortcuts di Le Festival du Film Coréen à Paris.
Sumber:Muvila

10 Cloverfield Lane

10 Cloverfield Lane adalah contoh film yang sulit diulas tanpa menyentuh ranah spoiler, dan itu karena film ini menjadikan unsur misteri sebagai penggerak ceritanya. Sejak awal hingga akhir, penonton diajak untuk bertanya-tanya, dan itulah yang ingin dijadikan daya tarik utama film ini. Dalihnya adalah semakin tidak tahu detail film ini, maka—mudah-mudahan—akan semakin menikmati jalannya cerita.
Yang mungkin bisa disampaikan secara terang-terangan adalah set-up ceritanya. Michelle (Mary Elizabeth Winstead) meninggalkan kota tempat tinggalnya dengan mengendarai mobilnya sendiri. Di kegelapan jalan pedesaan, Michelle alami kecelakaan hingga tak sadarkan diri. Saat sadar, Michelle sudah berada di sebuah bungker berbentuk rumah tinggal di bawah tanah milik pria paruh baya bernama Howard (John Goodman), dan turut dihuni pemuda lokal bernama Emmett (John Gallagher Jr.).
Michelle tentu panik dan ingin segera mengabari kerabatnya. Namun, Howard meyakinkannya bahwa mereka bertiga tidak bisa keluar dari bungker, karena telah terjadi penyerangan yang menewaskan banyak orang layaknya kiamat di luar sana. Masalahnya, apakah Howard dan Emmett bisa dipercaya, ataukah mereka punya maksud lain terhadap Michelle?
Nyatanya, 10 Cloverfield Lane adalah sebuah film yang dibuat dengan terampil. Unsur misteri yang dijadikan andalan tetap bekerja dengan baik sekalipun penonton mungkin sudah punya bekal pengetahuan tentang apa sebenarnya yang ingin diceritakan film ini. Pasalnya, semisterius apa pun film ini, bagi yang pernah menonton atau rajin mencari informasi tentang film, maka film yang diproduseri J.J. Abrams ini pasti akan langsung dikaitkan dengan film Cloverfield (2008), yang sudah ada lebih dulu.
Film Cloverfield yang digarap Matt Reeves ditampilkan dengan gaya found footage, seolah-olah direkam oleh karakter yang ada dalam ceritanya, tentang sekelompok muda-mudi yang berusaha mencari selamat dari serangan monster raksasa di kota besar. Film tersebut bukan hanya mengangkat gaya tampilan yang cukup segar—walaupun memusingkan karena posisi kamera tak stabil, tetapi juga sudut pandang cerita yang berbeda, yaitu dari para korban sipil dalam skop kecil yang tak biasanya disorot di film-film tema sejenis.
Pembuat 10 Cloverfield Lane sendiri tidak mau disebut sebagai sekuel atau spin-off dariCloverfield, demikian pula presentasinya tak lagi dengan gaya found footage. Film debut sutradara Dan Trachtenberg ini hanya disebut sebagai "saudara" dari Cloverfield. Lagi-lagi, para pembuat film ini seperti ingin melemparkan sebuah misteri kepada calon penontonnya: jika 10 Cloverfield Lane bukan lanjutan dan tak berkaitan dengan filmCloverfield, pasti tetap ada persamaan yang ingin dikedepankan. Persamaannya di mana? Itu pula yang digunakan untuk mendorong penontonnya untuk mengikuti cerita ini hingga akhir.
Akan tetapi, yang mungkin bisa dibahas sekarang adalah persamaan dari skop ceritanya. Baik Cloverfield maupun 10 Cloverfield Lane sama-sama menyorot segelintir karakter awam di tengah sebuah situasi yang besar, dalam hal ini bencana. Pada akhirnya, kedua film tidak bertumpu pada cara mengatasi bencana—yang biasa dilakukan tokoh-tokoh militer atau ilmuwan dalam film-film bencana lain, tetapi lebih ke upaya orang-orang biasa ini untuk bisa survive.
Dalam 10 Cloverfield Lane, skop cerita yang kecil itu kemudian diolah dengan apik di sisi hubungan antarkarakternya, yang masing-masing karakternya juga dibangun dengan mulus dalam waktu yang terbilang singkat. Ancaman tidak hanya dari bencana yang konon ada di luar bungker, tetapi juga dari karakter-karakter mencurigakan di dalam bunker. Penonton diposisikan pada sudut pandang Michelle yang tidak tahu apa-apa, namun saat semakin tahu, perasaan terancam juga semakin kuat.
Bagaimana film ini mampu mengelem sisi psikologis Michelle dengan penonton adalah salah satu keunggulan utama. Keunggulan itu membuat film ini tampil mencekam sekaligus menghibur, padahal situasi dan lokasinya hanya di situ-situ saja, pun film ini tidak terlalu penuh sesak dengan dialog. Memang pada beberapa bagian film ini terasa stagnan, tetapi cukup terbayar oleh rentetan kejadian tak terduga selanjutnya, yang diolah dengan baik oleh Tratchtenberg dan tim penulis skenario Josh Campbell, Matthew Stuecken, dan Damien Chazelle, didukung pula oleh permainan kuat dari ketiga tokoh utamanya.
Pada akhirnya, 10 Cloverfield Lane bukan soal bagaimana calon penonton sebisa mungkin tidak terkena spoiler sebelum menonton. Film ini lebih menunjukkan sebuah keterampilan menyajikan cerita dalam keterbatasan ruang dan jumlah karakter, lalu membungkusnya dalam sebuah tontonan yang thrilling, seru, sesekali lucu, tampak sederhana, tetapi tak kalah gempita dengan film-film berbiaya raksasa.
Sumber:Muvila

The Jungle Book Tak Tertutupi Teknologi

 Menganggap bahwa studio Disney mentok ide dengan banyak membuatremake live action dari film-film animasi klasiknya mungkin ada benarnya. Tetapi, harus diingat pula bahwa perlakuan terhadap cerita-cerita tersebut memang tidak asal-asalan.Alice in Wonderland (2010), Maleficent (2014), hingga Cinderella (2015) membuktikan bahwa Disney sanggup mengolah kisah lawas menjadi tontonan masa kini, yang sedikit banyak terbantu oleh teknologi sinema yang semakin mutakhir.
Tentang hal itu, mungkin tidak ada bukti yang lebih nyata daripada yang terbaru, The Jungle Book. Diarahkan oleh Jon Favreau, film ini mentransformasikan animasi Disney klasik The Jungle Book (1967) menjadi sebuah film layar lebar 'live-action' yang sarat akan kekuatan teknologi.
Bagaimana tidak, sebagian besar yang tampak di layar adalah animasi digital yang dibuat tampak nyata, kecuali sang tokoh utama, bocah laki-laki bernama Mowgli (diperankan Neel Sethi). Yang jelas, kecanggihan serta keindahan visual The Jungle Book versi baru ini akan sangat mudah dan memang patut dikagumi.
Meski demikian, film ini pun tidak lalai dari tugas utamanya, yaitu bercerita. Dengan skenario yang ditulis Justin Marks berdasarkan kumpulan cerita karangan Rudyard Kipling,The Jungle Book versi terbaru ini disusun sebagai sebuah cerita petualangan pencarian jati diri dengan tuturan yang terbilang sederhana, namun tetap bermakna.
Seperti premis dalam kisah The Jungle Book aslinya, film ini kisahkan tentang Mowgli, anak manusia yang terlantar di hutan saat bayi, lalu dibesarkan oleh kawanan serigala. Anak ini pun kemudian menjadi bagian dari penghuni hutan belantara India layaknya para satwa lain yang ada di sana.
The Jungle Book versi baru ini tidak terlalu berkutat pada asal muasal Mowgli, melainkan langsung bertutur tentang petualangan Mowgli yang hidup menyatu dengan kawanan satwa di sekitarnya—di sini digambarkan mereka berkomunikasi dalam satu bahasa yang sama, sekalipun ia jelas-jelas berbeda dari yang lain.
Suatu ketika, perbedaan itu pula yang memaksanya meninggalkan hutan karena ancaman dari harimau Shere Khan (diisi suara Idris Elba), yang sangat membenci spesies manusia. Ditemani oleh panther Bagheera (Ben Kingsley), Mowgli memulai perjalanan melintasi hutan belantara untuk menemukan kaumnya sendiri yang tak pernah dikenalnya. Berbagai tantangan dan rintangan harus ia hadapi, sebab ternyata Shere Khan tak hanya ingin Mowgli pergi, tetapi juga mengincar nyawanya. Niat keji Shere Khan itu pula yang membuat kehidupan satwa lain ikut terancam.
Di atas kertas memang sepertinya film ini tidak berubah dari kisah sebelumnya: Mowgli protagonis, Shere Khan antagonis, lalu ada Bagheera yang bijak dan beruang Baloo (Bill Murray) yang kocak sebagai penyeimbang, ditambah si ular Kaa (Scarlett Johansson) dan orang utan Louie (Christopher Walken) yang licik sebagai penambah warna petualangan Mowgli. Pemetaan yang cukup jelas tersebut membuat film ini sangat mudah diikuti arahnya.
Namun, film ini juga berhasil memuat sebuah bobot lebih sehingga film ini tak jatuh jadi dangkal. Setidaknya ada dua tema kuat yang ditampilkan sepanjang film ini. Yang pertama adalah langkah-langkah Mowgli mengenali jati dirinya sebagai manusia. Terbiasa hidup di antara satwa, Mowgli pun perlahan mengenal tentang manusia dari sudut pandang hewan, yang bisa juga menjadi cermin bagi para manusia yang menonton film ini.
Tema kedua adalah pembuktian Mowgli yang memiliki kelebihan dalam hal kreativitas melebihi spesies lain. Ia tidak menjadikan kemampuannya itu alasan untuk menindas dan berkuasa, sebab ia memiliki ikatan persaudaraan kuat, sebagaimana ia telah dibesarkan oleh hewan-hewan di sekitarnya dengan kasih sayang. Hutan akan selalu jadi rumahnya, dan para hewan ini akan selalu jadi keluarganya.
Dari semua itu, terlihat ada upaya dari Favreau dan timnya untuk menuturkan kisah klasik dengan cara modern, namun masih khas Disney. Hasilnya, film ini dituturkan layaknya dongeng imajinatif, namun dengan set-up dan sebab akibat yang logis dan rapi. Film ini juga tanpa malu-malu memasukkan lagu-lagu dari versi animasinya untuk dinyanyikan beberapa tokohnya, yang tak hanya memberi nilai nostalgia, tetapi juga memaksimalkan sisi fun film ini. 
Cukup menarik bahwa tampilan visual yang lebih nyata tak lantas memaksa Favreau membuat filmnya jadi terlampau kompleks dan gelap. Film ini justru menunjukkan kesanggupan mengolah semua sumber daya yang ada menjadi sajian yang bisa dinikmati semua umur. Sebuah film yang berkisah sederhana namun believable, dengan mempertahankan unsur fantasi, humor, serta nilai-nilai keluarga yang menggugah, tanpa terlihat kewalahan dalam menyatukannya dengan dimensi realistis visualnya. Disney lagi-lagi membuktikan bahwa sumber ceritanya boleh saja tak orisinal, tetapi kreativitas dalam bertutur dan mengemasnya tetap bisa menyegarkan.
Sumber:Muvila

Doctor Strange Official Teaser Trailer

Doctor Strange menceritakan tentang seseorang ahli bedah yang sangat tersohor bernama Dr. Stephen Strange yang mana pada saat itu diperankan oleh seorang aktor bernama Benedict Cumberbatch. Kemudian pada suatu hari ketika sang dokter tersebut mengalami sebuah insiden kecelakaan serius dan juga membuat melukai tangannya. Peristiwa itu bahkan membuat karirnya berakhir. Dan dengan tekad tanpa putus asa, akhirnya Dr. Strange bertekad untuk dapat menemukan obat agar kehidupannya dapat kembali.
Sumber:Muvila

Film

Hiburan

Celeb

 
Copyright © 2014 Berita Online 24