Meski wilayah itu sedang menjadi pusat pengejaran kelompok sipil bersenjata Poso, pimpinan Santoso, namun para pelajar tetap semngat melaksanakan ujian nasional.
Dia berterima kasih kepada aparat keamanan yang tergabung dalam Operasi Tinombala Poso, yang mana kehadiran pasukan TNI-Polri di daerahnya telah memberikan rasa aman kepada siswa-siswi di dataran Napu sehingga bisa mengikuti ujian nasional dengan lancar dan aman.
“Kami sampaikan banyak terima kasih kepada Tim Operasi Tinombala yang sudah memberikan dukungan pengamanan maksimal dalam ujian ini,” ujar Roslin.
Tempat tinggal siswa di dua sekolah tersebut tersebar di desa-desa di kawasan itu. Setiap hari para siswa harus berangkat ke sekolah yang berada di pusat kecamatan melewati jalan sepi berhutan. Keadaan ini tentunya menjadi ancaman bagi keselamatan mereka dengan keberadaan kelompok sipil bersenjata.
“Awalnya banyak pihak khawatir UN di dataran Napu bakal terganggu oleh faktor keamanan karena pusat operasi pengejaran kelompok Santoso berada di sini,” kata Kepala SMU Negeri Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Randa Roslin Tohea, Kamis [7/4/2016].
Saat ini, pasukan yang tergabung dalam Operasi Tinombala terus memburu Santoso dan anggotanya yang diperkirakan masih berjumlah sekitar 29 orang.
Kelompok ini dikabarkan mulai kelaparan dan kehabisan logistik karena semakin terdesak oleh kepungan aparat di hutan pegunungan dataran Napu.
“Kelompok Santoso juga mulai terpecah karena berseberangan pendapat sehingga diharapkan, mereka segera kita ringkus” kata Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi yang juga Kepala Operasi Tinombala Poso, belum lama ini.
Sumber:PojokSatu
Post a Comment