Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menawarkan opsi kredit pembangunan homestay dan toilet bersih di destinasi wisata kepada Pemprov Jawa Tengah.
"Kami beri jatah 5.000 homestay dan 5.000 toilet," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, saat peluncuran Semarang Great Sale dan Night Carnival 2016 di Jakarta.
Kredit untuk satu homestay Rp 150 juta. Uang muka satu persen, atau Rp 1,5 juta, dan cicilan selama 20 tahun dengan bunga lima persen fix, alias tidak berubah. "Nilai cicilan tidak lebih dari Rp 800 ribu. Nilai kredit toilet bersih juga Rp 150 juta," demikian Menpar.
Menurut Menpar, ada syarat lain yang harus dipenuhi. Homestay harus dibangun dengan arsitektur rumah adat masing-masing. Syarat ini juga berlaku bagi toilet bersih. Toilet juga harus standar, bersih, dan selalu wangi. Syarat lainnya, toilet dikelola model usaha, agar menguntungkan masyarakat, UMKM, pariwisata, dan pengguna.
"Saya sudah menghitung. Jika sekali masuk toilet dikenalan biaya Rp 2.000, dalam satu tahun uang yang dihasilkan bisa menutup biaya pembangunan," kata Arief Yahya. Skema ini, demikian Arief Yahya, telah dibicarakan dengan Menteri PU PR dan Presiden Joko Widodo. Keduanya setuju, karena bisa menjadi terobosan yang dampaknya dirasakan masyarakat.
Sumber:MonitorDay
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment