Seperti dilansir CNN, Selasa (14/6/2016), Justice (30) yg berprofesi yang merupakan akuntan ini, ikut bersembunyi di dalam toilet dgn visitor kelab yang lain. Dari salah satu bilik toilet itu, Justice mengirimkan pesan terhadap ibundanya lewat telephone genggam.
Rentetan pesan singkat Justice terhadap ibunya menyentuh hati tidak sedikit orang lantaran itulah momen terakhir Justice berkomunikasi dgn ibundanya.
"Mommy, I love you. Di kelab (tengah malam) mereka menembaki," begitu bunyi pesan perdana Justice pada ibundanya.
"Terjebak di toilet. Hubungi polisi. Saya dapat mati," bunyi pesan Justice setelah itu.
Baca pula : Sembunyi di Toilet Dgn 30 Orang, Norman Satu-satunya yg Selamat
Sang ibunda, Mina, membalas pesan putranya bersama mengupayakan menenangkannya. Mina menentukan beliau sudah menghubungi polisi & meyakinkan pertolongan dapat serta-merta datang.
"Menghubungi polisi kini. Anda masihlah di sana? Angkat teleponmu," balas Mina buat putranya.
"Telepon ibu. Telephone ibu," imbuh Mina.
Justice tetap pernah membalas sang ibunda. "Hubungi polisi, ibu. Saat Ini. Saya masihlah di toilet. Beliau (tersangka) datang. Saya dapat mati," balasan Justice terhadap ibundanya, yg nyata-nyatanya jadi pesan terakhirnya.
Sesudah itu, Justice sama sekali tak merespons pesan ataupun telpon ibundanya. Sang ibunda menghabiskan dikala seharian dgn cemas buat mencari Justice, sebelum hasilnya proses identifikasi menyebut Eddie Jamoldroy Justice yakni salah satu dari 49 korban tewas.
Baca serta : Obama : Omar Mateen Diradikalisasi Lewat Internet.
Post a Comment