Jakarta - Peran pun penduduk dibutuhkan dalam memberantas korupsi. Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Adnan Topan berpendapat korupsi dapat dihilangkan asalkan penduduk menciptakan 'kegaduhan'.
"Ini pasti antitesis dari apa yg ditakutkan Presiden Joko Widodo yg katakan janganlah ambil ketetapan yg mampu menciptakan gaduh," kata Adnan dalam Konvensi Antikorupsi yg diadakan Pemuda Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2016).
Kegaduhan yg dimaksud Adnan merupakan warga mesti aktif dalam proses bernegara. "Kegaduhan itu yg utk kontrol sebab seandainya tak gaduh tak ada pressure dari penduduk. "Maka kegaduhan yaitu satu keharusan," tutur dirinya.
Adnan setelah itu mengaitkan kegaduhan tersebut bersama Komisi Pemberantasan Korupsi. Beliau menyebutkan Instansi anti rasuah tersebut kuat lantaran kegaduhan.
"Kegaduhan itu yg menciptakan Komisi Pemberantasan Korupsi hingga hri ini masihlah berkukuh. Kegaduhan-kegaduhan kala Komisi Pemberantasan Korupsi mau dilemahkan kewenangannya & setelah itu," tutur Adnan.
"Tidak dapat trick lain menciptakan negeri atau kekuasaan itu patuh seandainya tak dibuat gaduh. Jaringan antikorupsi mesti diperdalam & diperluas. Utk memperdalam & menambah area, utk gaduh," tambahnya.
Menurut dirinya, peran warga masih mesti punyai 'strategi'. "Perlu tata kelola, tidak dengan tata kelola bakal menjadi bumerang kala kita teriak antikorupsi maka tak jadi celah buat group lain menyerang kita," tandas Adnan.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment