Sonya Depari, nama seorang siswi SMA asal Medan yang dalam beberapa hari sangat populer di media sosial. Tidak sekedar media sosial, wajahnya muncul secara bertubi-tubi di media mainstream karena ulahnya yang membentak seorang Polwan dan mengaku sebagai anak jendral.
“Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari,” ucap perempuan muda ini kepada Ipda Perida Panjaitan yang sedang berusaha menilangnya karena dianggap melanggar lalu lintas.
Videonya menyebar, seantero negeri kemudian mengomentari perilaku wanita masih berusia belasan ini dengan komentar-komentar yang hampir seluruhnya bernada negatif. Caci maki dialamatkan kepada siswi yang baru saja menyelesaikan ujian nasional SMA tersebut.
Netizen Indonesia sangat reaktif terhadap peristiwa-peristiwa sejenis ini. Tidak perlu waktu yang lama, nama dan identitasnya langsung terkuak dan menyebar begitu luas di masyarakat. Kontan segala cemooh dan caci maki dialamatkan tepat kepadanya.
Setelah menjadi bahan pemberitaan dan cemoohan, Sonya Depari menghilang. Bahkan berdasar keterangan dari Kepala Sekolah tempat dia belajar, diekatuhi Sonya mengalami tekanan mental.
“Tapi hari ini kita kesulitan untuk menghubunginya kembali. Kabarnya keluarganya juga mengalami shock. Sonyanya sendiri mengalami trauma,” kata Binsar Pasaribu, Kepala Sekolah SMA Methodist I-Medan, dilansir dari okezone.com.
Perihal bagaimana keluarganya, tentu sulit bagi masyarakat umum menakar tentang bagaimana keluarga ini memberikan pengaruh kepada kehidupannya. Paling jauh kita hanya menilai dari yang kasat mata saja, dia termasuk keluarga besar seorang polisi berpangkat tinggi, ekonomi cukup lumayan (dinilai dari seusia dia sudah bermobil) dan terbukanya keluarganya itu sehingga Sonya leluasa mendalami dunia yang dia suka, modeling.
Sumber:Surat-Kabar
Post a Comment