Norman Casiano diperbolehkan ke luar dari hunian sakit Orlando kepada Senin (13/6) disaat setempat, atau selang sehari sesudah penembakan massal yg didalangi masyarakat AS bernama Omar Mateen menewaskan 49 orang & melukai 53 orang yang lain.
Di Sampaikan pendeta Deyni Ventura yg mengahdiri Casiano di hunian sakit, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/6/2016), pemuda itu sukses selamat sesudah menderita empat luka tembakan di tubuhnya. Venture menyatakan, Casiano adalah satu-satunya korban selamat dari 30 orang yg bersembunyi di toilet. Casiano, menurut Ventura, bersembunyi di antara jasad korban yang lain.
"Dia (Casiano) meminta teman-temannya buat bertolak, namun mereka ketakutan & konsisten bersembunyi di dalam toilet -- & semuanya tewas," papar Ventura.
Baca pun : Obama : Omar Mateen Diradikalisasi Lewat Internet
Bicara pada sarana lokal, local10.com, Casiano menjelaskan disaat kejadian terhadap minggu(12/6) dini hri, beliau hendak meninggalkan kelab tengah malam gay Pulse, dikala tersangka tiba-tiba melepas tembakan. Casiano mengaku mendengar sekian banyak kali nada tembakan.
Dengan teman-temannya, Casiano memutuskan utk merangkak seperti tentara menuju ke toilet. Di dalam toilet, tidak sedikit visitor kelab yang lain yg pun bersembunyi. "Anda mendengar nada tembakan makin lama, makin dekat," ujar Casiano.
Disebutkan Casiano, satu laki laki jatuh di depan pintu toilet dalam keadaan berlumuran darah & memohon buat dapat masuk ke salah satu toilet. "Pintu tak dapat sanggup di buka sebab masih banyak orang," sebutnya.
Baca pun : Senapan Serbu Pembunuh Massal di Orlando
Casiano menjelaskan, ia mengusahakan menenangkan laki laki itu, tetapi semuanya terlambat. Sekian Banyak detik selanjutnya, sebut Casiano, tersangka masuk ke toilet & menembak cowok itu.
Sektor paling mengerikan, kenang Casiano, ialah kala tersangka tak mengucapkan sepatah katapun. "Pelaku tertawa, & kala tersangka tertawa, dikala itulah tersangka menembaki seluruhnya pintu toilet," terangnya.
"Mereka (korban) tak sanggup menonton tersangka penembakan, namun mereka dapat mendengarnya tertawa," tambah pendeta Ventura.
Post a Comment