Bandung - Keberadaan pedagang yg beroperasi memanfaatkan mobil atau biasa dinamakan PKL bermobil pass marak. Rata Rata para PKL tersebut mangkal di sepanjang Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Seperti terhadap Sabtu (18/6/2016) siang ini, belasan mobil beserta barang dagangan kelihatan berjejer di bahu Jalan Diponegoro. Pemilik dagangan menunggu costumer yg melintas di kawasan tersebut.
Sebahagian agung dari PKL bermobil ini jual sepatu, pakaian & aksesorif fashion yang lain. Kategori kendaraan yg difungsikan pula bervariasi sejak mulai dari mobil bak tetbuka sampai mini bus.
Sebenarnya tak ada yg salah bersama trick mereka berjualan memanfaatkan mobil. Tetapi, tak dipungkiri keberadaan PKL bermobil itu kerap jadi biang kemacetan yg berjalan di kawasan itu.
Konsumen yg melintas tidak jarang mogok di bahu jalan maka mempersempit ruas jalan bagi pengendara lain. Kemacetan juga tidak terelakan & dikeluhkan oleh penduduk.
Salah seseorang pedagang, Yudhi Irawan (40) mengaku kerap kucing-kucingan dgn Pegawai Unit Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung kala jalankan razia di kawasan tersebut. Dikarenakan, sambung beliau, itu telah jadi efek yang merupakan PKL.
"Ya jika ada Pegawai aku serentak kabur. Ingin enggak ingin aku nekat aja jualan, namanya pun perlu," kata cowok yg telah berjualan sepatu tatkala 1 th di kawasan tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto menyampaikan, PKL bermobil yg beroperasi di kawasan Jalan Diponegoro memang lah jadi target operasi penertiban teratur pihaknya.
Eddy mengaku, tidak sedikit mendapat pengaduan dari penduduk terkait keberadaan PKL mobil tersebut. Pasalnya keberadaan mereka dianggap menganggu ketertiban dulu lintas.
"Kita tidak sedikit mendapat pengaduan dari penduduk terkait keberadaan PKL mobil ini. Oleh Sebab Itu kita tertibkan," tutur Eddy kala dihubungi lewat telefon selulernya.
Terkecuali dianggap menggangu ketertiban, keberadaan PKL mobil tersebut memunculkan kecemburuan bagi PKL yg biasa memakai gerobak. Mereka beranggapan cuma PKL gerobak saja yg ditertibkan oleh Satpol PP.
Beliau menegaskan sudah sekian banyak kali melaksanakan penertiban, tapi sebahagian dari para pedagang nekat kembali berjualan. Maka, ujarnya, utk memberikan resiko jera, sanksi pengembosan ban mobil dapat dilakukan.
"Sudah ada sekian banyak kali kita tindak, kita gembosi bannya. Ini sanksi sosial utk mereka biar tak berani melanggar lagi" pungkasnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment