George Fellowes, 22 tahun, merupakan mahasiswa Reading University, Inggris. Dia mengaku bisa merasakan gejala menstruasi, padahal dia adalah seorang pria normal.
George mengaku punya sahabat dekat, seorang mahasiswi bernama Amber-May Ellis. Kedekatakan tersebut membuat dia merasakan kram di perut saat Amber menstruasi setiap bulan.
Saat dalam kondisi tersebut, George merasa sangat buruk. Dia bahkan sampai harus absen kuliah lantaran merasakan sakit di daerah selangkangannya.
"Saya pikir ini adalah gejala psikologis karena kami terlalu dekat, kami merasakan emosi yang sama," kata George kepada Newsbeat.
Gejala seperti emosi meningkat, kram di bagian perut dan selangkangan telah dia alami dalam tiga tahun terakhir. Itu sudah menjadi kebiasaan yang dialami George dan terus berulang.
"Saya merasa nyeri di perut bagian bawah dan selangkangan, menjadi sangat moody, mudah terpancing dan marah kepada kebanyakan teman," kata dia.
"Saya menjadi emosional, meski tidak sampai menangis," ucap George.
Tetapi, ada satu hal yang tidak dialami George. Meski dia bisa merasakan gejala menstruasi, tidak tidak mengalami pendarahan.
"Saya pikir orang-orang dapat merasakan kejadian yang sama tanpa pendarahan. Jika Anda bergaul dengan dan Anda merasa sangat dekat, saya pikir merupakan hal yang sangat alami jika hormon Anda terhubung," tutur dia.
George pun mengaku telah berkonsultasi kepada dokter saat pertama kali merasakan gejala tersebut. Tetapi, tidak ada penjelasan medis yang memadai untuk kasus George dan dokter hanya memberikan obat pereda rasa nyeri.
The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan gejala yang dialami George sangat mungkin terjadi. Ini merupakan respon psikologis pada Amber tapi secara pasti dia tidak bisa menderita Sindrom Premenstrual.
Sumber:Dream
Post a Comment