Di hari Kartini, lembaga riset Indonesia Indicator merilis daftar 25 perempuan paling berpengaruh di Indonesia, Jumat (22/4/2016).
Hasil riset tersebut memunculkan Susi Pudjiastuti sebagai perempuan paling berpengaruh di Indonesia.
Wanita yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI dinilai tokoh pembentuk wacana tertinggi. Kebijakan dan pernyataannya sebagai pejabat publik paling banyak dikutip media massa dan jadi viral di media sosial.
Gebrakan-gebrakan yang dilakukannya menyita perhatian dunia, salah satu diantaranya adalah penenggelaman kapal asing pencuri ikan.
Kebijakannya melarang penggunaan jaring cantrang dengan alasan menyebabkan kerusakan dan menurunnya ketersediaan sumber daya ikan. Larangan itu menuai pro-kontra, banyak nelayan yang memprotes kebijakan ini.
Teguran dari Wapres Jusuf Kalla kepada Menteri Susi juga menjadi sorotan media massa. Wapres JK mengingatkan pelarangan cantrang membuat produksi pengolahan ikan menurun, bahkan ada banyak Unit Pengolahan Ikan (UPI) berhenti beroperasi.
Teguran itu dihadapi Susi dengan fakta. Dia tahu bahwa UPI sengaja tidak dioperasikan karena hanya digunakan untuk memenuhi syarat mendapat izin impor ikan dan itu merupakan celah kapal asing mencuri ikan di perairan Indonesia.
Belakangan ini penolakannya terhadap proyek reklamasi teluk Jakarta jadi buah bibir. Rencananya memberikan jaminan asuransi bagi nelayan hingga pelepasan lobster sitaan dapat simpati masyarakat luas.
Setahun terakhir sebanyak 34.406 pernyataan Susi dikutip 475 media online. Secara umum dia menduduki urutan ke-37, tetapi yang teratas sebagai narasumber perempuan.
Meski begitu kemunculan pernyataan-pernyataan Susi di media massa tak sebanyak tahun lalu.
“Tahun ini dia masih tetep nomor satu, namun statementnya (di media) mulai berkurang jauh,” tegas Rustika Herlambang selaku Direktur Komunikasi Indonesia Indicator.
Sumber:Kejoora
Post a Comment