Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan butuh 5 bulan untuk menyelidiki penyebab tabrakan pesawat Batik Air dan pesawat TransNusa. Hari ini, Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, memastikan investigasi kecelakaan memerlukan waktu sekitar 6 bulan.
Adapun rinciannya yaitu 4 bulan menyelesaikan draf final untuk diserahkan ke perusahaan produsen kedua pesawat tersebut.
"Tambahan dua bulan. Ya, 4 bulan ini kami selesaikan sampai draf final," kata Soerjanto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 6 April 2016.
Dia menambahkan, kewajiban menyerahkan kepada produsen pesawat sesuai dengan aturan internasional. Sementara dalam 4 bulan ke depan, KNKT akan mengumpulkan semua keterangan terkait insiden tabrakan pesawat tersebut.
"Masalahnya, setelah selesai itu ada masa 2 bulan secara aturan internasional. (Kami) menunggu komentar dari semua pihak, termasuk dari otoritas pabrik yang terlibat 2 pesawat Boeing itu, Amerika dan Eropa," jelasnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan belum bisa bicara banyak sebelum selesai menyusun laporan final kecelakaan kedua pesawat di Bandara Halim itu.
"Terlalu dini untuk ngomong, kalau sementara, nanti di akhirnya ada tambahan, ternyata berubah nanti. Saya statement mendingan sabar sedikit," tutupnya.
Sebelumnya, KNKT menyatakan membutuhkan waktu 5 bulan untuk menyelidiki penyebab tabrakan antara pesawat Batik Air dan pesawat TransNusa yang terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin malam, 4 April 2016. Pasalnya, masih banyak kasus kecelakaan pesawat lain yang belum berhasil diungkap oleh KNKT.
"Karena masih ada PR (pekerjaan rumah) jadi perlu 4 sampai 5 bulan lah," kata Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono.
Sumber:Viva
Post a Comment