Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menyusul langkah rekan-rekan mereka ke babak kedua Singapore Terbuka Super Series 2016.
Sebelumnya, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil sudah lebih dulu lolos ke putaran kedua.
Menang dua gim langsung atas Michael Fuchs/Birgit Michels dengan skor 21-17, 21-16, pasangan juara All England 2016 ini mengaku masih belum puas dengan penampilan mereka di babak pertama. Disebutkan Praveen/Debby, mereka mesti bermain lebih fokus di lapangan.
Pada laga melawan pasangan Jerman, Praveen memang terlihat sempat kehilangan fokus saat gagal melakukan serve dan beberapa kali salah mengantisipasi jatuhnya bola yang diberikan lawan. Namun, sebagai pemain berpengalaman, Praveen/Debby mengaku akhirnya bisa mengatasi hal tersebut dan tak memberi kesempatan buat Fuchs/Michels untuk mengembangkan permainan.
“Kami tidak mau lengah, kami mencoba untuk bermain sebaik mungkin dan berusaha mengatasi situasi lapangan. Kebetulan di gim kedua kami lebih enak mainnya karena dapat lapangan yang melawan arah angin,” tutur Debby, pemain kelahiran Palembang, Sumatera Selatan.
“Di pertandingan pertama ini, saya mau ngenakin permainan saya. Kami mau berpikir satu demi satu pertandingan, bagaimana menyelesaikan tiap pertandingan dulu,” tambah Praveen.
“Kami tentunya ingin lebih baik dari penampilan di Malaysia terbuka. Kami harus lebih fokus, tidak mau mikir terlalu jauh sampai babak mana, yang penting konsentrasi di pertandingan hari ini dulu,” ucap Debby yang bersama Praveen harus tersingkir di babak kedua Malaysia terbuka Super Series Premier 2016.
Namun sayang, kemenangan tiga wakil ganda campuran ini belum dapat diikuti pasangan kakak-adik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet. Keduanya gagal melewati rintangan pertama, mereka dikalahkan oleh wakil Negeri Sakura, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, 21-19, 7-21, 12-21.
Di sektor tunggal putri, pemain muda Lyanny Alessandra Mainaky berhasil melaju ke babak utama usai menundukkan wakil tuan rumah, Ai Ninna Tan, 21-7, 24-22. Ini adalah pertama kalinya buat pemain muda ini sukses menembus babak utama turnamen level super series.
Menang dua gim langsung atas Michael Fuchs/Birgit Michels dengan skor 21-17, 21-16, pasangan juara All England 2016 ini mengaku masih belum puas dengan penampilan mereka di babak pertama. Disebutkan Praveen/Debby, mereka mesti bermain lebih fokus di lapangan.
Pada laga melawan pasangan Jerman, Praveen memang terlihat sempat kehilangan fokus saat gagal melakukan serve dan beberapa kali salah mengantisipasi jatuhnya bola yang diberikan lawan. Namun, sebagai pemain berpengalaman, Praveen/Debby mengaku akhirnya bisa mengatasi hal tersebut dan tak memberi kesempatan buat Fuchs/Michels untuk mengembangkan permainan.
“Kami tidak mau lengah, kami mencoba untuk bermain sebaik mungkin dan berusaha mengatasi situasi lapangan. Kebetulan di gim kedua kami lebih enak mainnya karena dapat lapangan yang melawan arah angin,” tutur Debby, pemain kelahiran Palembang, Sumatera Selatan.
“Di pertandingan pertama ini, saya mau ngenakin permainan saya. Kami mau berpikir satu demi satu pertandingan, bagaimana menyelesaikan tiap pertandingan dulu,” tambah Praveen.
“Kami tentunya ingin lebih baik dari penampilan di Malaysia terbuka. Kami harus lebih fokus, tidak mau mikir terlalu jauh sampai babak mana, yang penting konsentrasi di pertandingan hari ini dulu,” ucap Debby yang bersama Praveen harus tersingkir di babak kedua Malaysia terbuka Super Series Premier 2016.
Namun sayang, kemenangan tiga wakil ganda campuran ini belum dapat diikuti pasangan kakak-adik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet. Keduanya gagal melewati rintangan pertama, mereka dikalahkan oleh wakil Negeri Sakura, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, 21-19, 7-21, 12-21.
Di sektor tunggal putri, pemain muda Lyanny Alessandra Mainaky berhasil melaju ke babak utama usai menundukkan wakil tuan rumah, Ai Ninna Tan, 21-7, 24-22. Ini adalah pertama kalinya buat pemain muda ini sukses menembus babak utama turnamen level super series.
Sumber:Kompas
Post a Comment