Sunday, April 10, 2016
Bentuk Kesadaran di Tengah Lomba O2SN
Tingginya cita-cita dan harapan Muhammad Khoerul Anam, salah seorang atlit di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 sepertinya telah menjadi motivasi bagi Lilis, salah seorang penonton olimpiade. Pasalnya, Anam bukanlah atlet biasa, dia tergolong kaum difabel yang memiliki keterbatasan fisik, namun dia tetap menjaga harapan dan cita-cita besarnya untuk menjadi orang yang berguna.
"Bukan hanya lombanya yang kita saksikan, tetapi semangat mereka dalam mencapai tujuan," ujar Lilis, saat menonton satu pertandingan balap kursi roda O2SN PK-LK yang diikuti oleh Anam.
Beberapa saat sebelumnya Anam sendiri bercerita tentang cita-cita masa lalunya yang berkeinginan untuk menjadi seorang polisi. Namun dengan keterbatasan fisiknya, hal itu hampir dipastikan mustahil untuk diwujudkan. Dia pun menyadari hal itu. Saat ini Anam tidak lagi mempersoalkan cita-cita yang tinggal 'abunya' itu. Bagi Anam, bukan status profesi yang menjadikan orang berharga tetapi sejauh mana peran yang diberikannya bagi lingkungan dan orang lain, "Itu yang menjadikan seseorang berguna," tutur siswa kelas 2 di SMP-LB Negeri Banyuwangi itu.
Tekad itu dia buktikan dengan menjalani latihan serius hingga berhasil menyabet gelar juara dua pada lomba balap kursi roda di ajang O2SN 2015 yang dihelat di Makassar tanggal 2-8 Agustus 2015. Dengan prestasi itu dia telah mengharumkan nama Provinsi, Kabupaten tempatnya tinggal, sekolah tempat dia belajar, juga keluarga. Bahkan bagi orang-orang yang baru mengenalnya, Anam telah memberikan sedikit kesadaran tentang manusia dan kemanusiaan.
Terkait keberhasilannya yang hanya meraih posisi kedua itu Anam sendiri mengaku cukup puas, "yang penting sudah berusaha mas, sudah senang sekali dapat juara dua. Nanti belajar dan berlatih lagi yang sungguh-sungguh supaya dapat menjadi orang yang berguna," tutur Anam usai menerima medali
Sumber:MonitorDay
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment