Sejarah itu dibuat dalam bentuk yang begitu pas, untuk Stephen Curry. Kenapa? Karena Warriors selangkah lagi akan menghirup udara segar seperti Michael Jordan dan tim legendarisnya Chicago Bulls di tahun 1995-1996, setelah mengalahkan San Antonio Spurs dengan skor 92-86 pada Minggu malam, 10/6/2016.
Ini merupakan kemenangan yang ditunggu-tunggu yang akan mengantarkan warrior ke rekor 73 pertandingan tak terkalahkan di kandang. Selain itu, kemenangan ini juga menjadikan Warrior tim pertama dalam sejarah liga yang tidak pernah mengalami kekalahan dua kali berturut-turut selama satu musim.
Selama pertandingan, Warriors, sempat tertinggal di periode pertama di mana mereka tertinggal 19-14, menggunakan 12-0 di kuarter ketiga mereka mampu mengejar dan memimpin dengan skor 49-45. Dua tiga besar-pointer dari depan yaang dilakukan oleh Harrison Barnes dan Thompson pada pertengahan kuartal keempat cukup berguna, dan menempatkan mereka di skor 76-69,
"Saya tahu mereka semua cukup baik, dan saya tidak berpikir mereka memberikan satu kemalangan tentang itu," kata pelatih San Antonio Spurs Popovich. "Yang mereka pedulikan adalah melakukan hal sebaik mungkin, yang bisa mereka lakukan di permainan siapa tau kita akan bermain dan memiliki tembakan di babak playoff untuk memenangkan segalanya. Saya pikir mereka semua benar-benar peduli tentang itu. "
Namun bagian yang terpenting dari laga final wilayah barat ini adalah Warriors memdapatakan kemenangan langka di tempat yang telah menghantui mereka begitu lama. Dulu kala, Golden State Warrior selalu mengalami kekalahan beruntun di musim reguler ketika bertemu San Antonio Spurs, hal itu dimulai pada 19 November 1997 di kandang San Antonio.
Namun, sejak Warriors dipimpin oleh Curry kutukan tersebut tak berlaku lagi, tepatnya sejak 8 Mei 2013 lalu.
Sumber:LigaOlahraga
Post a Comment