Setelah tiga balapan digelar, MotoGP pulang ke benua asalnya Eropa untuk menggelar 11 balapan dalam lima bulan ke depan dan perebutan titel juara dunia akan melaju dengan gas penuh.
Perhentian pertama adalah Jerez, Spanyol, di mana Jorge Lorenzo mengalahkan sesama pembalap Spanyol Marc Marquez yang menjadi awal kebangkitannya untuk menjadi juara dunia 2015.
"Kami akan berjumpa lagi di Eropa," kata Marquez setelah memenangi Grand Prix Amerika Serikat di Texas untuk keempat kalinya secara beruntun akhir pekan lalu. Kemenangan itu menyusul trofi dia di Argentina sehingga Marquez sekarang unggul telak 21 poin atas Lorenzo di puncak klasemen.
Marquez tahu Lorenzo jauh lebih tangguh di negara mereka, namun dia bertekad untuk kembali ke dominasi musim 2014, ketika dia menjuarai enam balapan pertama di Eropa dan merebut gelar juara dunia yang kedua kali.
Musim lalu, dia hanya dua kali menang di Eropa, terlempar dari podium lima kali, dan hanya berada di posisi tiga klasemen akhir.
Pada periode yang sama musim lalu, Lorenzo sempat tertinggal 39 poin dari Marquez, namun kemudian bangkit dengan empat kemenangan beruntun.
Musim itu kemudian berjalan sangat liar dan perebutan titel berlanjut sampai seri terakhir di mana Lorenzo akhirnya menjadi juara dunia dengan keunggulan hanya enam poin atas sesama pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi.
Rossi, juara dunia sembilan kali di semua kelas, saat ini berada di posisi tiga klasemen terpaut 33 poin dari Marquez setelah terjatuh di Texas.
"Sekarang kami punya satu target, dan itu adalah Marc," kata Lorenzo. "Kami punya firasat bahwa di Eropa kami akan bisa memangkas jarak."
Seperti halnya Formula 1, akar MotoGP adalah Eropa, khususnya Spanyol yang menggelar empat dari 18 balapan dalam kalender musim ini.
Trek yang lebih sempit di Eropa lebih menguntungkan Lorenzo, kata Marquez.
Namun pembalap Repsol Honda itu kembali bersemangat karena bisa memimpin klasemen sebelum tur Eropa dimulai, khususnya setelah uji coba pramusim yang menyulitkan bagi Honda.
Dia meninggalkan Amerika dengan motor yang lebih baik dari perkiraannya sebelum itu.
"Saya ingat yang saya rasakan di (uji coba pramusim) Malaysia, ketika saya menggeber 100% dan tetap saja tertinggal 1,5 detik per putaran dari Jorge," kata Marquez.
"Namun saya selalu yakin pada Honda dan tim. Saya suka balapan-balapan yang telah berlangsung, namun saya ingin kembali ke Eropa."
Sumber:BeritaSatu
Post a Comment