Menyaksikan sudut Terminal 3 Ultimate, nyata-nyatanya tak dapat cuma di lihat sbg terminal kepada kebanyakan. Yang Merupakan gerbang penting Indonesia, Terminal 3 dapat memberikan pengalaman dari sentuhan seni budaya.
"Filosofi kita yakni people, merupakan people, setelah itu culture & nature. Menjadi gimana terminal 3 bisa mengejawantahkan dari filosofi itu," ungkap salah satu arsitek Terminal 3 Ultimate, Benyamin dikala berbincang dgn detikcom di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Kamis (16/6/2016).
Tidak Sedikit narasi budaya Indonesia yg dapat ditampilkan dalam terminal 3. AP II bekerja sama bersama sekian banyak seniman populer dalam negara bersama karya yg menakjubkan.
"Kami bakal bekolaborasi dgn sekian banyak seniman yg telah mendunia & pengalaman ini kami cobalah rangkum bersama AP II sejak mulai dari pintu masuk Soekarno-Hatta s/d gerbang keberangakatan terminal. Kami cobalah pertalian ini mau kami jadikan pengalaman yg unik. Merupakan pengalaman kebudayaan," paparnya.
Kala memasuki Bandara Soekarno-Hatta, penumpang dapat disambut bersama Penjor karya Awan Simatupang. Ini yaitu tanda penyambutan yg penuh kemeriahan. Seterusnya patung dua Burung Garuda karya Nyoman Nuarta & patung Soekarno-Hatta.
"Ini ialah pengalaman baru yg kami tambahkan," tambahnya.
Hingga di terminal 3, bakal sedia karya monumental dari Bintor Sirait. Karya ini menggambar wanita Bali yg tengah menari setinggi 17 meter. Masuk ke sektor dalam, terhadap segi pelaporan penumpang (check in) mata penumpang dapat dimanjakan dgn ukiran tradisional.
"Pintu check in, ada 6 line itu ada ukiran-ukiran yg diambil dari salah satu pulau. Menjadi mencerminkan Kalimantan, Papua, Jawa, Sumatera Sulawesi & Indonesia Timur," terangnya.
Setelah Itu menuju lokasi tunggu penumpang, ada karya lukisan sepanjang 20 meter banyaknya 4 satuan dari Sardono W Kusumo. Kepada tiap-tiap pintu, terpampang foto-foto dari Jay Subiakto.
"Dia bakal perlihatkan Indonesia dalam satu buah experience. Dalam poto itu ada rangkaian pengalaman dari dirinya keliling Indonesia & diambil sekian banyak & itu amat unik," ujarnya.
"Dari photo itu ada barcode yg jika di scan memanfaatkan hp bakal mengeluarkan narasi. Menjadi siapapun yg menikmati itu terkecuali bertatapan, tetapi berdialog," kata Benyamin.
Kepada sudut kehadiran, ada ruangan sepanjang 750 meter. Penumpang sanggup menikmati beraneka ragam karya seni temporer. Seperti karya dari Eko Nugroho, Troma Rama, Angki Noesalomo, & Edi Prabandono.
"Edi Prabandono seniman Yogya yg membawa gagasan dari satu buah buntelan. Menjadi juga sebagai sebuah arti dari satu buah berpergian. Dikarenakan terminal dimaknai yang merupakan ruang berpindah," sebutnya.
Konsep paling baik dari terminal ini datang dari Direktur Penting AP II Budi Karya Sumadi. Terhadap sekian banyak lokasi, dapat dipasang lukisan kepada mobil dari Nasirun. Ada tiga mobil yg bakal sedia.
"Jadi Mercedes Bent & Fiat lama. Itu kelak bakal diletakkan di depan, ditengah & di bawah. Maknanya bahwa terminal itu. Titik perpindahan & hubungan antar moda. Di mana pindah dari moda satu ke moda yg lain," tukasnya.
Post a Comment