Wujud buah Krai serupa bersama timun suri tapi dgn daging buah yg berwarna orange cerah. Warna kulitnya serta condong kuning bersama sulur kehijauan & buat buah yg masak aromanya harum.
"Ini ditanam sejak bln Rajab (April-Mei), panennya ya waktu ini ini. Hanya dua bln saja telah berbuah," tutur salah satu orang petani Krai, Tohairi, waktu ditemui detikcom di kebunnya di Desa Badean, Kecamatan Kabat, Selasa (14/6/2016).
Tohairi sengaja menanam buah Krai di lahan seluas seperempat hektar miliknya. Aspek ini dilakukannya dikarenakan buah ini paling dicari tatkala bln Ramadan.
"Ini kan lahan secon tanam lombok, umumnya ya nanam kangkung, kenikir & bayam. Krai ini aku tanam hanya menjelang puasa saja soalnya tidak sedikit yg cari buat menu berbuka," menurutnya.
Tohairi bercerita kalau buah Krai miliknya mampu laku 25 tumpuk per hri. Dalam satu tumpuk terdiri dari 5-7 buah. Buat memasarkannya serta beliau tidak butuh repot mencari kastemer.
"Harga per tumpuk itu Rupiah 12,5 ribu. Costumer datang sendiri, tidak sedikit yg antre rebutan ambil," tutur ayah empat anak ini.
Tidak cuma itu dirinya pun pilih menanam buah ini sebab gampang perawatannya. Buah ini serta tidak membutuhkan tidak sedikit air.
"Gampang ditanam, kelak diberi pupuk, perlu airnya sedikit & nggak sanggup kena hujan. Selepas ini pun sanggup dijadikan bibit utk th depan," tuturnya.
Sementara itu salah satu bakul buah Krai Wati (65) di Jalan Raya Banyuwangi kilo meter 4 menyampaikan tatkala Ramadan Krai memang lah jadi primadona. Terlebih jikalau buah itu disajikan bersama es, sirup atau jeruk tentunya jadi menu berbuka puasa yg menyegarkan.
"Sehari sanggup laku 40-70 buah, jualnya hanya bln puasa. Paling murah Rupiah 5 ribu, biasa aku jualnya Rupiah 15 ribu bisa dua," ucap penduduk Desa Pakistaji ini.
Post a Comment