Solo - Tim gabungan dari Lembaga Perhubungan Komunikasi & Informatika (Dishubkominfo) Propinsi Jawa Tengah, Kepolisian, Organda & PT (Persero) Jasa Raharja jalankan pengecekan fisik kendaraan yg bakal diperlukan oleh perusahaan otobus (PO) buat melayani arus mudik & arus balik lebaran th 2016. Langkah mula-mula yg dilakukan yakni melaksanakan sensor bersama model inspeksi mendadak (sidak) di empat PO yg ada di Solo.
Sensor dilakukan terhadap Rabu (15/6/2016) sampai siang. Empat garasi atau kandang empat PO yg ada di Solo, adalah PO Mulya Indah, PO Rajawali, PO Rosalia Indah & PO Muncul. Sensor dilakukan meliputi perihal keadaan & kesiapan kendaraan, keadaan mesin, kelengkapan kendaraan, keadaan & mutu ban, juga kesiapan emergensi.
Sensor dilakukan terhadap Rabu (15/6/2016) sampai siang. Empat garasi atau kandang empat PO yg ada di Solo, adalah PO Mulya Indah, PO Rajawali, PO Rosalia Indah & PO Muncul. Sensor dilakukan meliputi perihal keadaan & kesiapan kendaraan, keadaan mesin, kelengkapan kendaraan, keadaan & mutu ban, juga kesiapan emergensi.
"Pemeriksaan meliputi body bus, rem, lampu, mesin, spion, ban, & chasis, kelengkapan administrasi seperti KIR, STNK, izin jalur & kelengkapan yang lain. Sensor ini utk mengetahui kesiapan armada angkutan Lebaran," tutur Kabid Teknis Media & Prasarana Dishubkominfo Kota Surakarta, Arief Handoko, dikala ditemui di area pemeriksaaan di garasi PO Mulyo Indah, dijalan Adi Sumarmo, Solo.
Ketua Organda Kota Surakarta, Joko Suprapto, menjelaskan ketika ini di Solo terdapat tak kurang dari 600 armada bus yg dipunyai bermacam PO di Solo. Dari jumlah tersebut, tak kurang 315 bus ialah bus utk trayek Antar Kota Antar propinsi(AKAP). Kendaraan itulah kelak yg dipersiapkan buat melayani arus mudik & arus balik dari & menuju Solo.
Tetapi menurut Arief Handoko belum sanggup dijamin bahwa 315 buah bus tersebut nantinya dapat dapat lolos sensor buat angkutan mudik. Jikalau benar-benar tak memenuhi persyaratan, pihak PO diwajibkan mengandangkan armada itu. Bila konsisten dimanfaatkan buat angkutan mudik, aparat dapat menjatuhkan sanksi terhadap pihak PO.
"Hanya bus AKAP yg diperbolehkan diperlukan buat angkutan lebaran. Bus AKDP dilarang dipakai. Bahkan AKAP itupun masihlah bakal dilakukan pengecekan ketat. Bila tak lolos sehingga dilarang difungsikan. Apabila nekat dapat diberikan sanksi. Hri ini sensor kami fokuskan ke garasi. Mulai Sejak besok kami dapat sejak mulai lakukan sensor di terminal, dengan cara acak," papar Arief.
Post a Comment