Nuansa histori paling kental teras adi Old City atau Kota Lanjut Usia. Biarpun perang dunia ke-2 pernah meluluhlantakkan Warsawa, tetapi kota ini bangkit kembali. Gedung-gedung dibangun lagi menyerupai tata original. Maka histori panjang Polandia sekarang masih lekat & dekat.
Udara di Warsawa masihlah terasa dingin menggigit, walau masa salju sudah berlalu. Tapi tak bersama Islam. Agama Rahmatan Lil Alamin ini sejak mulai menggeliat & berikan kehangatan bagi mualaf di Polandia.
Salah satu masyarakat original Polandia yg bersentuhan dgn Islam lewat literature yakni Joanna Trochimowicz. Makin dalam dia membaca, makin hatinya tertambat terhadap Islam. Padahal usianya disaat itu baru 15 thn.
"Islam mengubah pandangan aku. Aku tahu berkenaan Islam waktu menuntut ilmu di sekolah. Aku tidak sedikit membaca dengan cara apa caranya jadi satu orang muslim. Sampai hasilnya aku meraih poin mengenai Islam merupakan ilmu berkenaan tauhid," terang Joanna.
Walau keluarga tak sepenuhnya mendalami pilihannya, dirinya bertekad konsisten di jalan Allah. Dikarenakan Islam menciptakan hidupnya lebih berarti, & termotivasi.
Baru 25 thn usia Joanna, tetapi semangat & kecerdasannya jauh melampaui usianya. Sehari-hari, sarjana ilmu psikologi ini aktif di Alejkuma, satu buah organisasi yg aktif jalankan dakwah, dialog lintas agama, mengorganisir gerakan muslim & menolong mualaf.
"Aku punyai mimpi buat mendirikan satu buah sekolah Islam utk anak-anak, & satu buah Islamic Centre," papar Joanna.
Meskipun tak senantiasa di terima baik, tapi tidak sempat ada perlakuan tidak baik yg di terima Joanna. Jilbab tak jadi batasan baginya, justru jadi jembatan utk mengenalkan Islam.
Tidak Cuma Joanna, ada pula Adriana, muslimah yang lain dari Polandia. Adriana mengucap dua kalimat syahadat di Tempat Ibadah Gdansk, & di area ini jugalah dirinya menikah. Biarpun berlainan agama bersama ke-2 orang sepuh & mayoritas karibnya, tetapi mereka dapat saling menghargai & hidup dalam damai.
Sang suami lah yg mula-mula mengenalkannya bersama Islam. Tapi Alquran menuntun dirinya kepada jalannya saat ini, jadi muslimah & bahagia.
"Sudah lebih kurang 5 th aku jadi seseorang muslim, namun aku baru mengawali satu buah perjalanan panjang. Saya membaca Alquran & menemukan jalanku, mengubah kiat berpikirku. Saya mengenal suamiku selagi 7 th. Kami mengenal satu sama lain, & mencari ilmu psikologi dengan. Kami saling melengkapi," terang Adriana.
Siapa sangka Islam turut menggurat histori di Polandia. Islam bahkan miliki riwayat panjang di negeri ini.
Suku Tatar, muslim dari Asia Tengah yg sudah ada sejak abad 14 di Polandia. Mereka yaitu prajurit-prajurit andal yg meringankan Polandia dalam bermacam pertempuran. Juga Sebagai hadiah dari Raja, mereka memperoleh tanah buat tinggal di sekian banyak wilayah di Polandia.
Tersembunyi di tengah taman Orunski, peninggalan kebesaran suku muslim Tatar hadir. Suatu monumen yg dibangun th 2010, & diresmikan oleh Presiden Bronislaw Komorowski. Monumen ini tetap kasep berdiri sampai sekarang, menguatkan jejak muslim Tatar di tanah Polandia.
Selain di Warsawa dan Gdansk, kota Poznan juga menyimpan cerita dari seorang muslimah lainnya. Ia adalah Martyna Kokotkiewicz, seorang muslimah enerjik dan cerdas. Perempuan 34 tahun ini matanya selalu berbinar, cerminan hatinya yang bahagia. Setahun sudah ia menyandang status sebagai muslim.
"Setelah menjadi seorang muslim, hidupku terasa lebih stabil, senang. Seribu persen keputusanku ini benar. Mengubah seluruh keseharianku," cerita Martyna.
ditengah kesibukannya mengajar bahasa Finlandia di Kampus Adam Mickiewicz, sekaligus jadi mahasiswa doktoral buat acara yg sama, tak menciptakan Martyna mogok utk konsisten terhubung cakrawala keislamannya.
Beliau mengikuti kursus bahasa Arab maka nanti mampu lebih mendalami apa yg tersimpan di dalam ayau-ayat Al-Quran. Martyna pula senantiasa mengupayakan utk tak meninggalkan sholat lima dikala.
Post a Comment